KULIAH TAMU BP 4 (6 April 2017)
Empat Fungsi Bisnis pada Perusahaan Manufaktur yaitu Marketing, Finance, HRD dan Production oleh Dr. David Sukardi, MM., CPM yang sedang di Pascasarjana Universitas Ciputra, Ketua UKM Center, Wakil Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia dan Dewan Kerajinan Nasional Jawa Timur.
Pada kuliah tamu kali ini, pemateri mengajak kita tentang bagaimana melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda baik mengenai visi masa depan kita sebagai sebuah pilihan dalam menjadi orang sukses. Dalam hal ini, beliau mengambil studi kasus dari perusahaan Olympic Furniture.
Pada Awalnya beliau menceritakan mengenai sejarah dari OLYMPIC itu sendiri yang didirikan oleh Au Bintoro mulai membuka usaha pada tahun 1980. Saat itu beliau merasa toko furniture terlalu memberatkan konsumen dengan ONGKOS KIRIM yang mahal. Untuk mengangkat furniturepun dibutuhkan beberapa orang dan tidak bisa mengangkut banyak barang sekaligus. Kemudian, beliau menemukan ide yaitu agar furniture bisa diangkut dalam jumlah besar, SOLUSInya dengan membuatnya dapat dibongkar pasang (knock down).
Awal mula kemunculan produk Olympic telah memberikan keuntungan bagi pendirinya, namun beliau TIDAK berani menjual secara massal dan lebih memilih menjual melalui PESANAN. Suatu saat, ada seorang konsumen membatalkan pesan ribuan furniture. Akibat penumpukan produk dan bahan baku tanpa kepastian, Au Bintoro nekad menjual meja pesanan itu ke toko-toko furniture. Ternyata LAKU keras dan HABIS terjual. Dan pada akhirnya beliau Memberi MEREK produk “Olympic Furniture” yang terinspirasi dari Olimpiade XXIII tahun 1984.
Namun, menjalankan usaha tidak semudah membalikkan telapak tangan, Saat krisis moneter harga bahan baku naik, karyawan minta naik gaji, dan 5 dari 10 konsumen membatalkan pesanannya. Untuk mengatasi ini, perusahaan menjual separuh lahan dan gedung di Sentul yang awalnya direncanakan sebagai pusat produksi terpadu. Krisis membuat, Au bekerjasama dengan peritel besar seperti Carrefour, Giant, dan gerai kredit Columbia agar konsumen lebih mudah mendapatkan dana. Strategi ini berhasil mengembalikan penjualan olympic ke tingkat semula.
Tahun 2003 , melakukan bekerjasama dengan Garant Mobel International mendirikan Garant Mobel Indonesia (GMI). Olympic memiliki saham 75 %. GMI menghubungkan pemasok dan para peritel mebel merek “Garant” asal Jerman dan “merek kelas atas” milik Olympic Group. Usaha ini menciptakan merek MER. Kemudian terjadi perkembangan merk seperti SOLID , Jaliteng, ALBATROS, OLYMPIC dan The Olympia Furniture.
Perkembangan bisnis Olympic pun mulai berkembang menjadi beberapa PT diantaranya yaitu , PT. Cahaya Sakti Furintraco , PT. Cahaya Sakti Multi Intraco, PT. Furnimart Mebelindo Sakti, PT. Cahaya Sakti Lintang Surya, Garand Mobel Indonesia dan mempunyai 70 Cabang dengan 36.000 toko baik tradisional retail outlet maupun modern retails outlet dan diekspor ke lebih dari 100 negara.
Adapun kunci sukses Olympic, yaitu :
1. Melakukan inovasi produk
2. Mengeluarkan produk-produk baru dengan desain
yang baru
3. Memperkuat pasar lokal
4. Melakukan penetrasi ke pedesaan dengan
mengembangkan furnimart
5. Melakukan pengembangan SDM
Selanjutnya, pembicara menjelaskan tentang Integrasi Fungsi Manajemen Dalam Perusahaan Manufaktur. Dimana terdapat beberapa struktur organisasi, seperti :
1. Fungsi Manajemen di perusahaan Manufaktur yang didasarkan pada fungsi yang ada pada bagian perusahaan.
2. Fungsi Sumber Daya Manusia yaitu dalam perusahaan SDM seharusnya dianggap sebagai modal perusahaan sesuai dengan tugas bidangnya.
3. Struktur Organisasi Divisional yang berdasarkan pada produk tertentu.
4. Sruktur Organisasi Matriks yaitu manajer bertanggung jawab pada beberapa departemen yang ada di perusahaan.
Pemateri menceritakan dan menjelaskan tentang kriteria calon pegawai yang akan diterima dalam sebuah lowongan kerja yang memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Adapun dari semua lowongan kerja kualitas lulusan perguruan tinggi yang dibutuhkan dunia kerja adalah berdasarkan komunikasi, integritas, bekerjasama dan intrepersonal.
Perbedaan antara Good Company Vs Great Company terletak pada :
1. Kepemimpinan
2. Karyawan yang kompeten pada posisi yang tepat (right
man on the right place) Siapa ... Apa ...
3. Sikap fokus yang pantang menyerah
4. Menjadi yang terbaik dalam bidangnya
5. Budaya disiplin
6. Teknologi sebagai pengungkit
Adapun KSF dari masing-masing fungsi yang ada di perusahaan memiliki kegunaannya masing-masing seperti fungsi SDM, fungsi Produksi , fungsi keuangan dan Fungsi Pemasaran. Disampaikan juga bagaiman kunci membangun TOP BRAND yang pertama adalah Quality before price, Inovation before Cost dan Engagement before sales.
Pada akhir kuliah tamu pemateri menyampaikan bagiamana cara pengelolaan modal kerja yang baik beberapa manfaat yang diperoleh dari pengeloaan Modal Kerja diantaranya , yaitu :
· Melindungi perusahaan dari krisis karena turunnya nilai aktiva lancar.
· Kekurangan modal kerja dapat membuat perusahaan kesulitan membayar utang jangka pendek atau menangkap peluang-peluang yang menguntungkan.
· Kelebihan modal kerja akan mengurangi keuntungan perusahaan karena modal kerja harus dibiayai sumber-sumber yang memerlukan biaya seperti pinjaman dengan tingkat bunga tertentu.
Komentar
Posting Komentar